Bagaimana Memulai Usaha atau Cara Mendirikan Usaha?
Banyak sekali sebab dan cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha baik itu secara perorangan (individu) maupun berkelompok. Untuk dapat memulai suatu usaha banyak cerita dan pengalaman yang dapat kita ambil pelajaran dan hikmahnya. Sering kali kita kagum menyaksikan kesuksesan dan keberhasilan seorang pengusaha. Terkadang kita tidak tau proses yang mereka jalani hingga pengusaha tersebut mencapai keberhasilan. Namun, jika kita telaah bahwa perjalanan yang mereka lalui sebelum sukses menjadi pengusaha banyak cerita suka duka mengiringi kesuksesannya. Kamu hanya melihat mereka hidup bergelimang harta (hidup berkecukupan) tanpa melihat perjuangan mereka selama ini mendirikan usaha dan menjalankan usaha. Tidak sedikit cerita yang menyedihkan di balik keberhasilan yang diraih oleh pengusaha tersebut. Ada pengusaha yang memulai usahanya dari nol dengan terpincang-pincang dan tertatih-tatih. Bahkan sering kali pengusaha tersebut menderita kerugian dan nyaris mengalami kebangkrutan. Namun, karena keberanian, kegigihan, kesabaran, keuletan, ketekunan dan kepandaiannya mengelola usaha dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun lamanya membuahkan hasil (mendapatkan keuntungan)
Dari observasi kami dan penelitian di lapangan terdapat beragam cara atau sebab untuk memulai usaha. beberapa cara dan sebab seseorang untuk memulai merintis usahanya, yaitu:
1. Karena faktor keluarga pengusaha
Faktor pertama, pengusaha yang memulai usahanya karena faktor keluarga cukup banyak ditemui di masyarakat luas. Artinya, seseorang memulai usahanya karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya. Orang tua atau saudara pengusaha tersebut menganjurkan keluarga lainnya untuk memulai membuka usaha sendiri. Keluarga sengaja mengader anggota keluarga lainnya untuk meneruskan usaha, membuka cabang atau mendirikan usaha baru. Dengan demikian, mulai dari modal, suplai bahan-bahan, sampai manajemen sang pengusaha pemula tinggal mengikuti arahan yang sudah ada. Kesuksesan usaha seperti ini cukup banyak kita temui dan banyak terjadi di berbagai belahan dunia termasuk di Negara Indonesia.
2. Terpaksa untuk memenuhi kebutuhan hidup
Faktor kedua, memulai usaha karena keterpaksaan untuk memenuhi kebutuhan hidup memang jarang terjadi, namun berdasarkan hasil penelitian ternyata ada beberapa wirausahawan yang berhasil karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka biasanya membuka usaha karena memang kehilangan pekerjaan karena terkena PHK (Pemutusasn Hubungan Kerja) atau menganggur. Kemudian mereka memutuskan untuk berwirausaha. Langkah untuk berwirausaha dijalankannya dengan setengah hati. Namun, kenyataanya bahwa usahanya mereka memberikan hasil yang lumayan dalam waktu yang relatif singkat hal itu yang membuatnya bersemangat dan menjadi motivasi yang kuat untuk memajukan usahanya.
3. Mencoba-coba
Faktor ketiga, dalam memulai usaha dengan cara mencoba-coba saja cukup banyak dilakukan dan akhirnya menuai kesuksesan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman sama sekali, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan di perusahaan, atau mereka yang baru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun demikian, tidak sedikit usaha atau bisnis yang diawali dengan coba-coba ini membuahkan hasil hingga mencapai kesuksesan.
4. Kerja sampingan (iseng-iseng)
Faktor keempat, memulai usaha karena ketidaksengajaan, biasanya yang mereka lakukan hanya iseng-iseng. Sering disebut sebagai usaha sampingan dari pekerjaan utama mereka untuk menambah penghasilan. Usaha atau bisnis yang biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memproduksi barang dalam skala kecil untuk mengisi waktu luangnya, Akan tetapi, usaha yang ditekuninya ternyata terus meningkat. Meningkatnya pesanan barang atau meningkatnya permintaan produk terus direspon oleh pemilik dengan menambahkan modal dan meningkatkan kapasitas produksinya. Maka, kegiatan yang semula dilakukan hanya untuk mengisi waktu senggang menjadi kegiatan yang memberikan hasil yang luar biasa dalam waktu yang singkat.
5. Sengaja terjun menjadi pengusaha
Faktor kelima, sengaja terjun menjadi seorang pengusaha, artinya seseorang dengan sengaja mendirikan usahanya. Biasanya mereka belajar dari pengalaman dan kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh dari pengusaha sukses yang ada dengan mencari modal pinjaman atau bermitra dengan pihak lain. Model seperti ini biasanya dilakukan oleh mereka yang berstatus karyawan, pegawai, pekerja, buruh atau tenaga kerja yang memutuskan berhenti (resign), keluar dari pekerjaan mereka sebelumnya untuk lebih fokus mendirikan usaha dan menjalankan usaha. Disamping itu, mereka memiliki minat dan bakat berdagang, naluri berbisnis dan jiwa wirausaha. Tidak sedikit model seperti ini mencapai kesuksesan. Kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi pelajaran, panutan, panduan atau pedoman bagi pengusaha ini dalam menjalankan kegiatan usaha atau aktivitas bisnisnya.